LAPORAN KEGIATAN PERJALANAN DINAS /BISNIS
BAB 1
PENDAHULUAN
Perjalanan dinas ini merupakan pelaksanaan tugas yang diembakan dalam rangka pengembangan perusahaan dalam berbagai bidang. Diantaranya perluasan lahan dan pengembangan industry perusahaan.
Perjalanan ini telah mendapatkan persetujuan dari kepala PT Surya Kencana. Agenda perjalanan selama beberapa hari kedepan ini ditandai adanya survei-survei dan pertemuan bisnis yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan perusahaan.
Dengan semakin maraknya perdagangan bebas di era globalisasi ini membuat banyak perusahaan memperluas usahanya, dan mereka berlomba – lomba untuk menjadi yang terbaik. Dengan mengutamakan kuantitas dan kualitas, baik produk yang dihasilkan maupun pelayanan yang diberikan. Dewasa ini bayak perusahaan yang saling bekerja sama demi mencapai satu tujuan yang sama.
Untuk mengembangkan perusahaan kami dan pimpinan ditutut untuk dapat bersifat fleksibel dari berbagai perubahan, karena dari perubahan. Perubahan tersebut kami menyadari hal itu dapat memajukan perusahaan kami. Tidak hanya itu akan tetapi dengan meningkatkan strategi pemasaran juga dapat memajukan perusahaan kami. Oleh karena hal tersebut, peyusunan tugas yang baik juga sangat berpengaruh terhadap jalannya kegiatan di dalam suatu perusahaan. Dan tidak jarang banyak pekerjaan yang di tuntut untuk mengharuskan melaksanakan perjalanan bisnis, Hal ini disebabkan karena perusahaan memiliki relasi bisnis yang tersebar di seluruh Nusantara.
Perjalanan bisnis merupakan perjalanan ke suatu tempat kerja yang berbeda, letaknya bisa di dalam maupun di luar kota atau bahkan luar negeri. Maka dari itu di susunlah laporan ini,dengan maksud untuk sebagai acuan dan dapat mempermudah dalam mengadakan perjalanan bisnis agar lebih efektif dan efesien. Biasanya perjalan bisnis pimpinan di lakukan karena adanya berbagai kepentingan perusahaan, antara lain seperti pendirian usaha, seminar, rapat kerja dan lain –lain. Sehubungan dengan kegiatan yang padat pimpinan tidak perlu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan perjalanan bisnis, karena sudah ada sekretaris yang siap menghandle hal tersebut. Maka dari itu, sekretaris harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengatur agenda kerja.
A. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan adalah sebagai berikut:
· Sebagai alat pertanggung jawaban melaksanakan perjalanan bisnis.
· Sebagai alat pengawasan terlaksananya rencana kegiatan perjalanan bisnis.
· Sebagai bukti tertulis telah terlaksananya kegiatan perjalanan bisnis.
· Sebagai bahan evaluasi.
· Sebagai dokumen untuk membantu dalam pengambilan kepuasan.
BAB II
ISI LAPORAN
A. Daftar Perjalanan Dinas Pimpinan
Senin, 28 Januari 2019, jam 09.30 sudah berada di lokasi survey pertama yaitu Jalan Adi Sucipto No. 8 Bandung di tempat rencana perluasan perusahaan, lahan rencana pembangunan gedung baru untuk gudang bahan baku tekstil. Lahan telah memenuhi criteria perusahaan, karena telah dinilai strategis, memiliki daya tamping yang cukup, dekat dengan bahan baku. Perusahaan kami telah menyetujui untuk melakukan pembelian lahan tersebut.
Senin, 28 Januari 2019, jam 11.00 bertemu dengan kepala PM dan PTSP (Perijinan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) untuk konsolidasi rencana perluasan usaha, di ruang kepala PM.
Senin, 28 Januari 2019, jam16.00 survei ke Citandui untuk bertemu langsung dengan masyarakat penggiat tekstil didampingi oleh kedua koperasi tekstil Merak Jaya, Sutioso S.E.
Hari kedua Selasa, 29 Januari 2019, khusus digunakan untuk bertemu dengan kelompok petani kapas dan pegawai daerah Kemacan didampimgi oleh Ketua PPL pertanian dan ketua Koperasi Benang Mas.
Hari ke ketiga Rabu, 30 Januari 2019, jam 09.00 bertemu dengan pemilik jasa transportasi besar PT Bolzer, dilanjutkan bertemu dengan kepala dinas Perkimsih dan Limbah pada pukul 14.00.
Kamis, 31 Januari 2019, jam 08.00 check out dari hotel menuju ke kantor perindustrian dan perdagangan Bandung untuk menyelesaikan dokumen-dokumen perdagangan perusahaan yang tertunda penyelesaiannya sejak bulan Desember 2018.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap perusahaan pastilah tidak luput dari kegiatan perjalanan bisnis, yang dimana segala kegiatannya membutuhkan perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut harus disesuaikan dengan jadwal kegiatan pimpinan dan karyawan yang mengikuti perjalanan bisnis. Selain daftar kegiatan hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah laporan biaya perjalanan bisnis.
Laporan ini di susun agar dapat membantu perusahaan untuk mengetahui jadwal kegiatan perjalanan bisnis dan berapa besaran biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan perjalanan bisnis seperti rincian diatas.
Demikian laporan perjalanan dinas ini dibuat untuk pengembangan perusahaan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertanggung jawaban dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengembangan perusahaan yang lebih baik.
Mengetahui, Jakarta Selatan, 24 Januari 2019
ISKANDAR, SH. FIKI
LAMPIRAN
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
Yang bertandatangan dibawah ini,
N a m a : Bapak Iskandar,S.H
Alamat : Jalan Kayu Putih No.78 Jakarta
KTP : 0009967352788
Bertindak atas nama PT. Surya Kencana, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
N a m a : Bapak Brilian Aldama
Alamat : Jalan Indah Permai No.9 Bandung
KTP : 092726542869
Selanjutnya PT BOLZER disebut PIHAK KEDUA
Pasal 1
BENTUK KERJASAMA
Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai perusahaan Agribisnis yang bergerak dibidang Transportasi jasa angkut
Bahwa PIHAK KEDUA sebagai investor yang menitipkan modal kerja untuk melaksanakan usaha tsb diatas.
Para PIHAK melakukan pembelian hasil pertanian dari kelompok tani binaan atau sumber kebun lain untuk di suplai/dijual kembali kepada Buyer sesuai pesanan (PO) dan spesifikasi yang diminta.
Pasal 2
JANGKA WAKTU KERJASAMA
Penyertaan modal PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA selama kurun waktu minimal 1 (satu) tahun.
Apabila PARA PIHAK ingin memperpanjang atau memutuskan kerjasama ini, minimal 2 (dua) bulan sebelum berahirnya kontrak memberitahukan secara tertulis tentang hal tersebut diatas.
Pasal 3
BAGI HASIL
Bagi hasil usaha diterima oleh para pihak dalam bentuk uang tunai dari hasil usaha tersebut diatas dan para pihak sepakat bahwa besarnya bagi hasil adalah :
A. PIHAK PERTAMA : 40 % (Empat puluh persen)
B. PIHAK KEDUA : 60 % (enam puluh persen)
Bagi hasil tersebut dilaksanakan setiap tutup buku kegiatan satu siklus yaitu 37 (tigapuluh tujuh) hari.
Selanjutnya para pihak sepakat untuk membuka rekening bersama di Bank
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
A. PIHAK PERTAMA
1. Mengurus kontrak penjualan
2. Bersama2 dengan PIHAK KEDUA menentukan komoditi yang ditawarkan dari buyer
3. Membuat perencanaan kebun, pola tanam, kepada kelompok tani dan memberi bimbingan tehnis pelaksanaan kepada tenaga kerja yang terlibat, membuat MOU dengan kelompok tani
4. Membuat laporan keuangan per transaksi kepada PIHAK KEDUA
5. Bertanggung Jawab atas pengembalian modal dan keuntungan kepada PIHAK KEDUA sesuai pasal 2 dan pasal 3
6. Berhak atas keuntngan usaha sesuai dengan pasal 3.
B. PIHAK KEDUA
1. Menyediakan modal kerja sebesar Rp. 200.000.000. (dua ratus Juta Rupiah)
2. Bersama2 dengan pihak pertama memantau perkembangan usaha dan mengambil keputusan bersama.
Pasal 5
BERAHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian Kerjasama ini berahir apabila salah satu pihak memutuskan untuk tidak memperpanjang kerjasama lagi.
Apabila salah satu pihak atau para pihak meninggal dunia dalam kelangsungan kerjasama ini, maka hak para pihak diteruskan kepada ahli waris atau orang yang ditunjuk oleh para pihak.
Pasal 6
RESIKO USAHA
Apabila terjadi kondisi tehnis yang tidak sesuai di lapangan, PIHAK PERTAMA akan menanggulangi kondisi tersebut dengan mendiskusikan dengan PIHAK PERTAMA.
Perjanjian ini dibikin 2 (dua) rangkap untuk ditandatangani diatas materai oleh para pihak.
Bandung, 30 Desember 2018
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Iskandar,S.H Brilian
Comments
Post a Comment